Mood dapat juga dipahami sebagai tone atau nada suatu kalimat. Mood mengimplikasikan tujuan suatu kalimat sehingga dapat dikatakan mood cukup penting fungsi dan kehadirannya dalam kalimat. Mood dalam suatu kalimat umumnya diekspresikan melalui verb atau kata kerjanya.
Terdapat 3 mood yang paling sering temui (tapi tak disadari) dalam kalimat.
- Indicative Mood
Indicative mood adalah mood fakta. Maksudnya, kalimat yang memiliki mood ini biasanya menyatakan atau mengindikasikan fakta, ia bisa juga menanyakan atau membantah suatu fakta. Selain itu, indicative mood dalam kalimat bisa juga bermaksud untuk menyatakan pendapat karena biasanya pendapat dikatakan seolah-olah ia adalah fakta.
She is watching a movie.
Is it raining?
That is the ugliest dance I’ve ever watched.
- Imperative Mood
Imperative mood adalah mood yang bernada memerintah. Ia biasanya terdapat pada kalimat-kalimat perintah, permohonan atau saran untuk melakukan sesuatu.
Turn on the AC, please!
Do your homework!
Don’t climb the fence!
Subyek dalam kalimat dengan imperative mood biasanya adalah “you” yang tersirat (tidak dinyatakan secara langsung).
- Subjunctive Mood
Subjunctive mood adalah mood pengandaian. Suatu kalimat dengan subjunctive mood adalah kalimat-kalimat pengandaian yang bertentangan dengan kenyataan, kalimat-kalimat imajinatif, dan kalimat-kalimat yang berisi harapan.
I wish you could the the president.
If I were rich, I would buy foods for the homeless.
Subjunctive mood dapat juga mengekpresikan permintaan atau rekomendasi.
I suggest that Diana eat her lunch out.
Whether you like it or not, you still have to do it.
I demand that he finish the task today.
Perhatikan kata yang digarisbawahi pada contoh di atas. Meskipun yang digunakan adalah kata ganti orang ketiga yang seharusnya menambahkan -s pada present verb-nya, tapi pada kasus subjunctive mood kita tak perlu menambahkan -s.
Referensi:
http://englishgrammar101.com/module-3/verbs/lesson-12/moods-of-verbs