Menghindari Plagiarisme dengan Paraphrasing

Ahoy, Learners! How have you been doing? We hope you are doing great! Kali ini kita mau bahas tentang bagaimana cara menghindari plagiarisme dengan paraphrasing. Langsung scroll untuk baca lebih lanjut, ya!

Kalian tentu pernah bahkan sering mendapatkan tugas dari guru atau dosen, kan? Entah itu tugas kelompok, individu, praktikum, maupun tertulis. Tugas tertulis yang berbentuk makalah atau paper sering dianggap paling “mudah,” karena kita bisa langsung copy-paste dari mbah Google.

Hold up! Kebiasaan seperti itu sangat tidak baik ya, Learners! Kita boleh mencari sumber untuk makalah atau paper kita dari internet ataupun perpustakaan. Tetapi, jangan menyalin mentah-mentah sumber tersebut dalam tulisan kita, karena itu termasuk tindakan plagiasi. Nah, salah satu cara untuk menghindari hal ini adalah dengan paraphrasing.

Paraphrasing atau parafrase adalah mengungkapkan kembali suatu ide atau konsep menggunakan cara atau bahasa yang berbeda tanpa mengubah makna ide atau konsep itu sendiri. Bagaimana caranya?

Baca, pahami, dan tulis

Ketika kamu menemukan suatu sumber untuk kamu gunakan dalam apapun kegiatanmu, baca sumber tersebut secara mendalam dan pahami betul apa isinya. Lalu, kamu bisa tutup sumbermu itu dan mulai menulis yang sudah kamu pahami dengan gaya bahasamu sendiri tanpa mengubah maknanya.

Buat catatan

Jika kamu tidak bisa langsung memahami sumber tersebut dalam satu kali baca, kamu bisa membuat catatan sambil membaca. Buat catatannya sesingkat mungkin, usahakan hanya keywords penting saja yang kamu catat. Lalu ketika kamu sudah selesai membaca dan mencatat, kamu bisa kembangkan poin-poin di catatan kamu dengan cara dan bahasamu sendiri.

Tulis sumbernya

Ini yang paling penting ya, Learners! Walaupun kita sudah melakukan paraphrase, bukan berarti kita sudah terlepas dari plagiarisme. Oleh karena itu, selalu cantumkan sumber yang kita gunakan di Daftar Pustaka atau Catatan Kaki.