Question tags adalah ekor pertanyaan atau pertanyaan pendek yang mengikuti sebuah kalimat pernyataan. Fungsinya adalah untuk mengkonfirmasi informasi pada kalimat pernyataan. Meskipun sebenarnya pembicara yakin dengan apa yang dikatakannya, question tags ini berfungsi untuk meminta persetujuan dari pendengar. Jadi, jika kalimat pernyataannya positif maka respon yang diharapkan pembicara adalah persetujuan dari pendengarya, begitupun sebaliknya. Jika diibaratkan dalam bahasa Indonesia question tags ini seperti penambahan akhiran -kan dalam kalimat. “Ibu masak, kan?” (Mom cooks, doesn’t she?), “Kamu akan datang, kan?” (You’ll come, won’t you?).
Berikut adalah rumus question tags :
linking verb “be”/auxiliary verb + not (hanya jika kalimat pernyataannya positif) + pronoun
Contoh :
- Your mother is a teacher, isn’t she?
- You haven’t taken a shower, have you?
- I am not your girlfriend, am I?
- I am taken seriously, aren’t I? (khusus untuk kalimat pernyataan dengan linking verb “am” maka question tag-nya menjadi “aren’t“)
- Nyle doesn’t need to come, does he?
- He will pick me us up, won’t he?
Intonasi dalam pelafalan question tags berpengaruh pada makna pertanyaannya. Jika question tags dilafalkan dengan nada yang agak tinggi atau naik, biasanya pembicara meminta konfirmasi karena ia agak kurang dengan informasi pada pernyataannya. Jika question tags dilafalkan dengan intonasi rendah biasanya pembicara sudah tahu kebenarannya tapi meminta persetujuan untuk mendukung pernyataannya. Pada kasus ini, question tags jadi berfungsi untuk menanyakan pertanyaan retoris di mana pembicara dan pendengar sudah sama-sama tahu kebenarannya.