Gunakan kalimat aktif
Selalu gunakan kalimat aktif jika memungkinkan. Gunakan kalimat pasif hanya ketika subjeknya tidak diketahui atau ketika hal yang dilakukan lebih penting daripada yang melakukan, sebagai contoh: The cat was carried from the burning house. Dalam kalimat tersebut tidak disebutkan subjeknya dan tetap ditulis dalam bentuk pasif karena informasi yang penting di dalamnya terletak pada kejadian kucing yang diselamatkan bukan penyelamatnya.
Buat pola kalimat yang beragam
Hindari penulisan yang bersifat monoton dengan memperhatikan keragaman struktur dan panjang kalimat. Pastikan bahwa setiap kalimat mempunyai awalan yang berbeda, misalnya kalimat pertama menggunakan subjek dan klausa independen sebagai pembuka, kemudian dalam kalimat kedua atau ketiga menggunakan klausa dependen.
Contoh: Greer underscored her point that marriage saps a woman’s power, requiring her to trade active engagement for passively standing by. By using the passive voice in the first sentence, Greer also kept our focus on the married woman instead of the presence of the man by her side.
Perhatikan penempatan ide
Tempatkan point penting yang ingin disampaikan di awal maupun di akhir kalimat untuk memberikan penekanan. Apapun bentuk kalimat yang kamu pilih, pastikan untuk menghindari penjelasan mengenai detail gambar dan semacamnya di tengah kalimat.