Conditional Sentence Type Two

by on

Conditional sentence tipe 2 adalah kalimat pengandaian yang hypothetical. Maksudnya, kalimat ini tidak berdasarkan situasi sebenarnya. Pada kalimat ini hasil dari syarat atau condition nya tidak mungkin terpenuhi atau kemungkinan kecil terjadi di masa kini (ketika si pembicara mengatakannya).

Baik if-clause maupun main clause keduanya menggunakan past tense.

Contoh :

  1. If Mery worked harder, she would get the job. Fakta : Mery doesn’t work harder.
  2. I would go traveling around Europe if I had one million dollars. Fakta : I don’t have one millions dollars.
  3. If I didn’t come in to her house, she wouldn’t think of me as a thief. Fakta : I come in to her house.
  4. If I were you, I wouldn’t do such a thing. Fakta : I am not you.

 

Conditional sentence dan fakta dari situasi sebenarnya tidak sejalan. Jika conditional sentence menggunakan past tense maka faktanya menggunakan present tense, jika conditional sentence nya positif maka faktanya adalah kalimat negatif (dan sebaliknya). Hal ini menunjukkan bahwa conditional sentence memang tidak dapat dipenuhi di masa kini.

Khusus untuk “I” di atas menggunakan “were” dan bukan “was”. Hal ini untuk menunjukkan sesuatu yang mustahil terjadi. Pada kalimat 4 di atas, “I” mustahil menjadi “You”. Seperti lagu Beyonce-If I Were A Boy. “Were” dipakai untuk menegaskan bahwa Beyonce sebagai “I” bukanlah “A Boy”.

If I were a boy even just for a day
I’d roll out of bed in the morning
And throw on what I wanted and go”

visit our website:
Donwload aplikasi Bahaso:
AppStore: bit.ly/BahasoApp
Follow Sosial Media Bahaso untuk konten lainnya:
FB: (Bahaso) bit.ly/BahasoFB
Twitter: (@Bahaso) bit.ly/BahasoTwitter
Instagram: (@bahasodotcom) bit.ly/BahasoIG
Youtube: (Bahaso) bit.ly/Bahaso

You may also like